Senin 16 May 2022 20:48 WIB

Tren Kasus Covid-19 Harian Rendah, Indonesia Masuk Transisi Endemi?

Perlu kajian matang untuk tetapkan status endemi Covid-19 di Indonesia

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Nashih Nashrullah
 Ilustrasi PPKM cegah Covid-19. Perlu kajian matang untuk tetapkan status endemi Covid-19 di Indonesia
Foto: ANTARA/Mohammad Ayudha
Ilustrasi PPKM cegah Covid-19. Perlu kajian matang untuk tetapkan status endemi Covid-19 di Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Kasus Covid-19 Indonesia masih dalam tren yang rendah. Dari data Satuan Tugas (Satgas) penanganan Covid-19 penambahan kasus konfirmasi pada Senin (16/5/2022) sebanyak 182 orang. Ini lebih rendah dari hari sebelumnya 257 orang. Sehingga total kasus konfirmasi di Indonesia menjadi 6.050.958

 

Baca Juga

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban, berharap tren positif penurunan kasus Covid-19 ini terus berlanjut. 

 

Perihal kekhawatiran meningkatnya kasus pascalibur lebaran, menurut Zubairi tidak akan terlalu signifikan. "Semoga berkelanjutan dan makin baik: positivity rate pekanan Jakarta 1,3 persen dan Indonesia 1,6 persen," kata Zubairi dalam keterangan tertulisnya, Senin. "Perihal dampak Efek mudik? Kita lihat pekan depan. Saya optimistis tidak akan signifikan asal tetap prokes," sambung Zubairi.

 

Dikonfirmasi terpisah, Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman menilai Indonesia sudah masuk fase transisi pandemi Covid-19. Menurut Dicky, sudah saatnya Indonesia menyiapkan fase recovery atau pemulihan. "Dan tahapan sebelum ke arah akhir dari pandemi ini membutuhkan fase transisi. Indonesia sudah masuk fase itu," kata Dicky saat dikonfirmasi, Senin.     

 

Dicky menjelaskan, fase deselerasi telah dilalui Indonesia ditandai dengan tren penurunan kasus yang disertai perbaikan imunitas dari vaksinasi dan respons lainnya.

Meskipun, sambung Dicky, ancaman pandemi belum berhenti dengan kehadiran sub varian di bawah Omicron, di antaranya BA.4, BA.5 bahkan BA.12 yang telah mendominasi di beberapa kawasan, dan juga berpotensi masuk ke Indonesia.

 

"Sehingga, respons yang harus dilakukan tetap tidak boleh berubah, meskipun kekuatannya ataupun intensitas bisa menurun di beberapa wilayah yang sudah membaik kondisinya," kata Dicky.

 

Sementara itu, guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Tjandra Yoga Aditama, mengatakan situasi akan terkendali bila kasus Covid-19 sudah melandai, kematian sudah ditekan, positivity rate sudah rendah dan reproductive number sudah di bawah satu dalam beberapa bulan ke depan. 

 

Menurutnya, status endemi pun dapat dicapai ketika angka-angka tersebut bisa tetap landai dalam beberapa bulan dan tidak ada varian baru. "Kalau angka-angka dapat tetap landai beberapa bulan dan juga kalau tidak ada varian baru," ujar Tjandra.

Baca juga: Keutamaan Membaca Surah Al-Kahfi pada Hari Jumat

Namun, sambung dia, status endemi secara global sebenarnya belum bisa dipastikan kapan akan terjadi. Untuk mencapai status endemi terdapat 3 skenario, yakni, base scenario, best scenario, dan worst scenario

 

"Skenario ini tergantung apa yang akan terjadi di waktu mendatang," kata dia. Saat ini, tambah Tjandra, strategi yang bisa dilakukan agar status endemi segera tercapai adalah public health and social measure, test, trace and treat (3T), dan vaksinasi.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement