Rabu 11 May 2022 15:41 WIB

BMKG Jateng: Sebagian Grobogan dan Kota Semarang Sudah Kemarau

Kabupaten Grobogan bagian timur dan Kota Semarang sudah masuk musim kemarau

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Warga memanfaatkan sisa air sungai yang telah menering untuk mencuci pakaian. Kabupaten Grobogan bagian timur dan Kota Semarang sudah masuk musim kemarau. Ilustrasi.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Warga memanfaatkan sisa air sungai yang telah menering untuk mencuci pakaian. Kabupaten Grobogan bagian timur dan Kota Semarang sudah masuk musim kemarau. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Tengah menyebut sebagian wilayah Kabupaten Grobogan dan Kota Semarang sudah memasuki musim kemarau.

"Dari hasil monitoring awal musim kemarau terkini, wilayah Kabupaten Grobogan bagian timur dan Kota Semarang masuk musim kemarau," kata Koordinator BMKG Jawa Tengah Sukasno dalam siaran pers di Semarang, Rabu (11/5/2022).

Baca Juga

Menurut dia, secara umum prakiraan awal musim kemarau di Jawa Tengah terjadi antara April hingga Juli 2022. Adapun kondisi saat ini, lanjut dia, masih terjadi transisi dari musim hujan ke kemarau.

Sukasno menjelaskan kondisi iklim pada pekan pertama Mei 2022 terdapat anomali suhu air laut di sekitar Pulau Jawa yang cukup hangat. Kondisi tersebut cukup membantu terbentuknya awan-awan konvektif yang berpotensi membentuk hujan.

 

"Prediksi kondisi suhu muka air laut di sekitar Indonesia dan Pulau Jawa yang cenderung hangat hingga Oktober 2022 akan menyebabkan kemarau pada tahun ini cenderung basah, tapi tidak lebih basah dibanding tahun lalu," katanya.

Ia menambahkan kondisi La Nina yang akan berlangsung hingga periode September sampai November 2022 secara klimatologis akan membantu menambah curah hujan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement