Selasa 08 Mar 2022 23:17 WIB

Capaian Vaksinasi Booster Lansia di DKI Masih Minim, Anies Minta Warganya Lebih Responsif

Menurut Anies, partisipasi lansia mengikuti vaksinasi booster harus digenjot.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan sambutan saat peluncuran bus listrik Transjakarta di kawasan Monas, Jakarta, Selasa (8/3/2022). Dalam kesempatan itu, Anies juga mengungkapkan bahwa, capaianya vaksinasi booster untuk lansia di DKI Jakarta masih minim.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan sambutan saat peluncuran bus listrik Transjakarta di kawasan Monas, Jakarta, Selasa (8/3/2022). Dalam kesempatan itu, Anies juga mengungkapkan bahwa, capaianya vaksinasi booster untuk lansia di DKI Jakarta masih minim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta warga yang memiliki keluarga lansia untuk lebih responsif mendorong vaksinasi dosis ketiga atau booster. Hal ini mengingat masih minimnya jumlah vaksinasi booster warga lansia, padahal DKI Jakarta saat ini telah berada di PPKM level 2.

"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk responsif, responsif apa? Terutama pada lansia yang belum booster, yang belum melakukan bukan vaksinasi booster," kata Anies di Monas, Selasa (8/3/2022).

Baca Juga

Anies mengatakan, secara umum, lansia di Jakarta sudah mendapat vaksin dosis kedua, tetapi pada tahap vaksin booster partisipasi lansia masih harus terus digenjot untuk meningkatkan booster. "Karena lansia secara umum di Jakarta memang sudah mendapat vaksin 2 kali. Tapi vaksin ketiga para lansia keluarga tolong responsif," ucap Anies.

Selain responsif terkait vaksinasi booster, Anies juga mengharapkan responsif warga yang memiliki keluarga lansia yang terpapar virus Covid-19 apa pun variannya untuk segera diantarkan ke rumah sakit. Sebabnya, mereka kalangan yang paling rentan mengalami kedaruratan.

"Kemudian berikutnya, bila terjadi keterpaparan Lansia, masyarakat harap responsif membawa ke fasilitas kesehatan," katanya.

Anies menambahkan, selama dua bulan belakangan ini Jakarta dikepung varian Omicron. Namun, dia meminta masyarakat untuk tenang, karena meski penularannya terbilang lebih cepat, tetapi sejauh ini kondisinya lebih terkendali dibanding varian lain selama ini.

"Kita memang sudah menyaksikan dua bulan ini Omicron penularan cepat, tapi gejalanya relatif terkendali, walau begitu terkena pada orang tua risikonya jauh lebih tinggi oleh sebab itu kitamengajak semua lebih responsif," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement