Ahad 06 Mar 2022 00:17 WIB

Akademisi: Perkuat Prokes Agar Bisa Capai Endemi

Protokol kesehatan penting dipertahankan untuk mengendalikan jumlah penularan.

Akademisi mengingatkan perlunya terus memperkuat protokol kesehatan sebagai salah satu kunci untuk menuju endemi COVID-19.
Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman
Akademisi mengingatkan perlunya terus memperkuat protokol kesehatan sebagai salah satu kunci untuk menuju endemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Arif Imam Hidayat mengingatkan perlunya terus memperkuat protokol kesehatan sebagai salah satu kunci untuk menuju endemi COVID-19. Penanganan wabah hingga menjadi endemi biasanya dilakukan jika penularan cenderung tetap.

"Masyarakat perlu terus memperkuat disiplin protokol kesehatan, tidak boleh abai, karena itu salah satu kunci mencapai endemi," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu (5/3/2022).

Baca Juga

Dosen Departemen Keperawatan Gawat Darurat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Jenderal Soedirman itu menjelaskan perjalanan penanganan wabah penyakit hingga diputuskan menjadi endemi biasanya dilakukan ketika rata-rata jumlah penularan cenderung tetap.

"Artinya, tidak banyak berkurang atau bertambah. Untuk mengendalikan jumlah penularan tentunya perlu didukung penguatan protokol kesehatan dan peningkatan cakupan vaksinasi," katanya.

Masalahnya, kata dia, perubahan status dari pandemi menjadi endemi tidak boleh membuat masyarakat menjadi tidak memperhatikan penyebaran COVID-19. "Terlebih lagi jika perubahan status COVID-19 nantinya malah menjadikan masyarakat menjadi abai terhadap protokol kesehatan. Hal ini dapat menjadi tindakan yang sangat berisiko," katanya.

Dia menambahkan, jika nantinya perubahan status menjadi endemi telah mulai dilakukan secara bertahap, maka pemerintah perlu membuat aturan yang ketat terkait bagaimana masyarakat harus bersikap menghadapi COVID-19 dan menerima keberadaan virus ini dalam kehidupan sehari-hari.

"Segala hal terkait protokol kesehatan hingga vaksinasi perlu diatur secara lebih terinci agar mudah diikuti masyarakat dan tidak menimbulkan kebingungan," katanya.

Pemberlakuan panduan semacam ini, kata dia, penting untuk dilakukan guna mendukung berbagai upaya menuju endemi COVID-19. "Hal ini sangat penting mengingat karakteristik dari virus corona yang cenderung mampu bermutasi, sehingga perlu langkah antisipasi yang komprehensif termasuk salah satunya merancang aturan pendukung," katanya.

Sementara itu, Pengamat kebijakan publik dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Dr Slamet Rosyadi sebelumnya mengatakan bahwa peningkatan cakupan vaksinasi menjadi salah satu kunci untuk menuju endemi COVID-19. Pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unsoed itu menyatakan perlu strategi dan ukuran yang jelas untuk mengubah status pandemi COVID-19 menjadi endemi.

"Selain upaya meningkatkan cakupan vaksinasi, yang juga harus diperhatikan adalah membudayakan protokol kesehatan dan gaya hidup bersih dan sehat di tengah masyarakat," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement