Jumat 04 Mar 2022 10:52 WIB

Rumah Sakit Darurat Lapangan Tembak di Surabaya Belum Sempat Digunakan

RSLT yang dibuka Februari 2022 untuk antisipasi tingginya kebutuhan tempat isolasi.

Rumah Sakit Darurat Lapangan Tembak (RSLT) di Kedung Cowek, Kota Surabaya hingga kini belum sempat digunakan. Ilustrasi
Foto: Antara/Didik Suhartono
Rumah Sakit Darurat Lapangan Tembak (RSLT) di Kedung Cowek, Kota Surabaya hingga kini belum sempat digunakan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Rumah Sakit Darurat Lapangan Tembak (RSLT) di Kedung Cowek, Kota Surabaya hingga kini belum sempat digunakan. RSLT yang dibuka sejak awal Februari 2022 untuk mengantisipasi tingginya kebutuhan tempat isolasi pasien Covid-19. 

"Karena ketersediaan tempat tidur di isoter dan RS rujukan Covid-19 di Kota Surabaya, masih dapat memfasilitasi untuk penanganan pasien terkonfirmasi Covid-19," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina di Surabaya, Jumat (4/3/2022).

Baca Juga

Ia menjelaskan, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang bergejala ringan atau tidak bergejala (OTG), akan dievakuasi ke isolasi terpusat (Isoter) di Asrama Haji Surabaya atau hotel berbayar yang direkomendasikan Pemkot Surabaya. "Sedangkan pasien yang bergejala sedang sampai berat, akan dirujuk ke rumah sakit rujukan yang menangani pelayanan Covid-19," ujarnya.

Nanik menambahkan, terkait penanganan warga yang terpapar Covid-19 di Asrama Haji Surabaya, tingkat keterisian tempat tidur pada Ahad (27/1/2022) lalu mencapai 51,62 persen. Namun, per Rabu (2/3/2022), tingkat keterisian tempat tidur sudah berkurang, yakni hanya sebesar 10,65 persen dari total tempat tidur yang tersedia. 

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya mengatakan, tempat isoter di Asrama Haji maupun RSLT ini untuk melayani pasien gejala ringan yang menjalani isolasi mandiri (isoman). Ketika terkonfirmasi Covid-19 tanpa gejala, Eri mengimbau masyarakat untuk isolasi di tempat yang telah disediakan Pemkot Surabaya.

"Sebenarnya isoman di rumah itu boleh. Tapi, kalau ada keluarga, istri, suami atau anaknya yang negatif, itu kan kasihan kalau sampai tertular. Kemudian kalau di rumah, pastinya kan tidak memenuhi syarat untuk isolasi," katanya.

Eri memastikan fasilitas isoter yang ada di Asrama Haji dan RSLT kini jauh lebih baik lagi daripada sebelumnya, seperti halnya ada dokter dan perawat yang standby 24 jam. Selain itu, fasilitas penunjang lainnya, seperti wifi, kulkas, TV, ruang kamar ber-AC, kamar mandi yang bersih dan tempat olahraga.

Kapasitas tempat tidur di Gedung Shafa dan Zam-Zam Asrama Haji, total ada 500 tempat tidur dan RSLT ada 250 tempat tidur. Menurut Eri, kapasitas di dua tempat isoter ini sudah mencukupi. Bila ke depannya melebihi kapasitas maka akan disediakan tempat lain di Stadion Gelora Bung Tomo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement