Sabtu 22 Jan 2022 21:52 WIB

Satgas Tangerang Siaga Kemunculan Omicron

Upaya pencegahan yang dilakun saat ini seperti melakukan percepatan vaksinasi.

Rep: Eva Rianti/ Red: Andi Nur Aminah
Varian Omicron (ilustrasi).
Foto: Republika
Varian Omicron (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan dan Pengendalian Covid-19 Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten menyatakan jajarannya siaga dengan kemunculan varian Omicron. Hal ini seiring ditemukannya lonjakan kasus baru dalam beberapa pekan terakhir di daerah itu.

"Setelah muncul kasus Omicron di kota Tangerang dan Tangsel, kita tentunya menyiapkan pencegahan dengan mengimbau dan memperketat protokol kesehatan terutama di tempat serta fasilitas umum," kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi saat dihubungi di Tangerang, Sabtu (22/1/2022).

Baca Juga

Ia menyampaikan, bahwa upaya pencegahan yang disiapkan oleh jajarannya saat ini seperti melakukan percepatan vaksinasi, memperluas testing dan tracing, serta penguatan Satgas di tingkat desa/kelurahan hingga RT/RW. Selain itu, pihaknya juga memastikan kesiapan tempat isolasi terpadu, rumah sakit, Puskesmas yang ada di daerahnya telah kembali dioptimalkan untuk layanan kedaruratan sebagai upaya mengantisipasi terjadinya gelombang ketiga Covid-19 atau adanya kemunculan varian Omicron.

"Kita sudah siapkan tempat isolasi terpusat di Hotel Yasmin dengan kapasitas 224 tempat tidur. Selanjutnya kita juga sudah kerja sama dengan seluruh fasilitas kesehatan untuk lakukan testing dan tracing baik antigen maupun PCR bagi warga yang telah pulang dari luar kota," katanya.

Ia mengungkapkan, di Kabupaten Tangerang sendiri kasus penularan Covid-19 harian mengalami peningkatan yang cukup signifikan, hingga mencapai 30 sampai 44 kasus per harinya. Dimana, sebelumnya catatan per hari hanya berada di angka lima sampai delapan kasus saja.

Menurutnya, dari lonjakan kasus yang terdeteksi selama sepekan terakhir itu didominasi sebanyak 50 persen terpapar virus corona setelah melakukan perjalanan dari luar negeri dan 50 persennya lagi ditemukan dari klaster keluarga. "Rata-rata mereka yang positif itu setelah melakukan perjalanan dari luar negeri dan ada juga dari klaster keluarga. Dan Alhamdulilah sampai saat ini kita belum menemukan kasus Omicron," ujarnya.

Kemudian, ia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Tangerang juga saat ini telah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level dua. Dimana beberapa pembatasan jam operasional serta kapasitas pengunjung di fasilitas umum dibatasi. 

"Pastinya kalau sudah PPKM level dua otomatis pembatasan itu berlaku, baik itu dalam antisipasi Omicron maupun tidak, model terapinya sama tidak ada bedanya," kata dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement