Senin 29 Nov 2021 18:53 WIB

Warga Soal Bantuan ET: Pemimpin yang Tahu Kebutuhan Rakyat

Warga bersyukur menerima bantuan dari Yayasan Erick Thohir.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersama warga RW 01 Kelurahan Muara Fajar Barat, Rumbai Barat, Kota Pekanbaru, Riau.
Foto: istimewa
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersama warga RW 01 Kelurahan Muara Fajar Barat, Rumbai Barat, Kota Pekanbaru, Riau.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Tangis haru warga RW 01 Kelurahan Muara Fajar Barat, Rumbai Barat, Kota Pekanbaru pecah ketika menyambut kehadiran Erick Thohir selaku Ketua Yayasan Erick Thohir.

Mengenakan kopiah hitam, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu langsung menerima topi tanjak sebagai lambang kehormatan masyarakat Melayu. Ia juga diberi buket bunga dari para warga yang hadir di Taman Bermain Serbaguna, Posyandu Seroja.

Baca Juga

Lantunan apresiasi hingga terimakasih tidak henti-hentinya disampaikan masyarakat kepada Menteri BUMN Presiden Jokowi ini. Pria yang akrab disapa Pak ET itu, dinilai telah memberikan perubahan dan harapan positif dalam kehidupan bermasyarakat di tanah mereka.

Dengan suara parau menahan tangis, Ketua RW 01, Widodo mengaku tidak pernah membayangkan dapat bantuan program social healing pembangunan fasilitas umum (Fasum). Pasalnya, sejak dibangun tahun 1995 lalu, Posyandu Seroja kondisinya sangat memprihatinkan, terlebih pada halamannya.

 

Dahulu halaman Posyandu yang berada di pinggir jalan lintas Sumatera itu, lebih sering dipakai kendaraan besar sebagai lahan parkir mereka beristirahat, ketimbang masyarakat. 

"Kini, lahan itu sudah menjadi taman serbaguna yang cantik dan layak digunakan. Bahkan, mungkin bukan hanya di Kecamatan Rumbai saja, tetapi taman posyandu kami ini tercantik se kota Pekanbaru," ucap bangga Widodo.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement