Jumat 19 Nov 2021 06:52 WIB

KPPPA Ajak Ulama Bangun Komitmen Cegah Sunat Perempuan

Secara fisik, perempuan memiliki 29 potensi dampak biologis.

Islam menganjurkan sunat perempuan demi alasan kesehatan.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Islam menganjurkan sunat perempuan demi alasan kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak ulama-ulama pesantren, membangun komitmen pencegahan FGM/C (female genital mutilation/cutting) atau P2GP (pemotongan dan pelukaan genitalia perempuan) terhadap perempuan. KPPPA menilai, praktik FGM/C atau P2GP merupakan salah satu bentuk kekerasan berbasis gender yang kerap dilakukan karena telah menjadi ajaran atau budaya turun-temurun di masyarakat. 

"Padahal, praktik FGM/C atau P2GP yang berkembang hingga hari ini bukan merupakan tindakan kedokteran karena pelaksanaannya tidak berdasarkan indikasi medis dan belum terbukti bermanfaat bagi kesehatan," kata Menteri PPPA Bintang Puspayoga melalui siaran pers di Jakartra, beberapa waktu lalu.

Melalui Musyawarah Ulama Pesantren ke-II, para ulama pun bermusyawarah untuk menghasilkan rekomendasi untuk kemaslahatan bagi semua pihak khususnya perempuan sebagai pihak yang terdampak. Menteri Bintang menyampaikan, bahwa ulama memiliki peran penting untuk turut menuntaskan berbagai tantangan dalam permasalahan praktik FGM/C atau P2GP sekaligus memperbaiki pandangan-pandangan yang masih keliru di masyarakat.

Dari perspektif keadilan hakiki perempuan, Dosen Pascasarjana Perguruan Tinggi Ilmu Alquran (PTIQ) Nur Rofiah menerangkan, ada implikasi berbeda bagi perempuan dan laki-laki ketika dikhitan. Secara fisik, perempuan memiliki 29 potensi dampak biologis dari berhubungan seksual mulai dari perubahan bentuk selaput dara hingga menyusui anak selama dua tahun. 

 

Sementara laki-laki hanya merasakan satu dampak yakni keluarnya sperma."Konsep keadilan hakiki penting dipertimbangkan demi mewujudkan kemaslahatan bersama, baik bagi laki-laki dan perempuan," kata Nur Rofiah.

Musyawarah Ulama ke-II ini diharapkan akan menghasilkan rekomendasi yang lebih kuat dalam membangun komitmen ulama untuk mencegah FGM/C atau P2GP.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement