REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ridwan Saidi, Politisi Senior, Sejrawan, dan Budayawan Betawi.
Queen of Sheba (Saba) II M harus dibedakan dengan Ratu kerajaan Saba IX SM yang dikaitkan dengan Nabi Sulaiman.
Queen of Sheba yang anut 'Moses Monotheism' {Sigmund Freud, Moses and Monotheism, 1937) diusir rakyat bukan karena blo'on dan planga plongo, tapi ia dianggap tak adil.
Ilmuwan berabad-abad mencari sosok Queen of Sheba itu. Seorang ilmuwan Giovanni' pastikan Queen pernah ke Andaman dan Nicobar lalu via Barus lintasi sekujur Sumatera. Dari Lampung ia ke Jakarta dan Karawang. Sampai di sini Giovanni's hilang jejak. Jika ia lanjut ke Copari Kuningan, Giovanni akan jumpa tinggalan Queen. Raffles sepakat pada Giovanni's.
Queen cari mas di batang si Pirok. Kini semua lurah/desa di Tapanuli Utara namanya pake Saba. Dari sini ia ke Pasaman cari mas di Ophir. Di Pasaman dan Damasraya ada Muaro Saba.
Perdana Mentri Pagaruyung Datuak Parpatiah nan Saba-Tang (Saba nan luhur).Bukan sabatang itu 1 batang.
Saba'i nan aluih, gadis (pengikut) Saba nan halus budi.
Head statue (kepala patung) Sheba pada photo di atas adalah Sheba sekembalinya dari Andunisi. Tubuhnya sudah gemuk. Ia tidak ke Axunite, tempat kelahiranya. Hingga wafat ia di Mesir.
Jejaknya banyak di Sumatera, terutama Sumatera bagian Selatan.
Ada pemakaman Sabo Kingking, pengikut Saba, di Palembang. Di Palembang juga ada prasasri Kedukan Bukit yang berisi pandangan kosmis orang Saba, dan di Bangka prasasti Koto Kapur berisi ajaran Saba untuk tidak boleh sombong. Arkaeolog claim dua prasasti ini bukti keberadanan Sriwijaya. Padahal menarjamah kedua prasasti ini saja tidak mampu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
