Ahad 10 Oct 2021 16:34 WIB

Penambahan Kasus Covid-19 di Tasikmalaya Nihil

Kendati kasus Covid-19 mulai berkurang, bukan berarti pandemi sudah berakhir

Rep: Bayu Adji P/ Red: Hiru Muhammad
Komunitas Badut Tasikmalaya (Battik) menyanyikan lagu 3M saat sosialisasi protokol kesehatan pada pembelajaran tatap muka SD Negeri Dadaha, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (27/9/2021). Komunitas Badut Tasikmalaya melakukan edukasi protokol kesehatan dengan aktraksi dan permainan interaktif serta membagikan masker guna mencegah penyebaran COVID-19 serta meminimalisasi klaster baru di lingkungan sekolah saat pembelajaran tatap muka terbatas
Foto: Antara/Adeng Bustami
Komunitas Badut Tasikmalaya (Battik) menyanyikan lagu 3M saat sosialisasi protokol kesehatan pada pembelajaran tatap muka SD Negeri Dadaha, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (27/9/2021). Komunitas Badut Tasikmalaya melakukan edukasi protokol kesehatan dengan aktraksi dan permainan interaktif serta membagikan masker guna mencegah penyebaran COVID-19 serta meminimalisasi klaster baru di lingkungan sekolah saat pembelajaran tatap muka terbatas

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA--Selama empat hari terakhir, kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya tak mengalami penambahan. Kasus Covid-19 yang aktif juga semakin berkurang.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya per Ahad 10 Oktober, dari total 14.686 kasus terkonfirmasi positif Covid-19, kasus aktif hanya tersisa 18 orang. Sementara tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit berada di angka 1,79 persen. Dari total 223 tempat tidur yang tersedia, hanya empat unit yang terisi."Ini merupakan hasil yang baik," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra, Ahad (10/10).

Ia menjelaskan, tak adanya penambahan kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya bukan dikarenakan pengetesan berhenti. Pengetesan swab antigen tetap dilaksanakan. Menurut dia, dalam satu hari, pengetesan swab yang dilakukan di Kota Tasikmalaya bisa mencapai 300 sampel, tapi tak ada yang dinyatakan terkonfirmasi positif dalam beberapa hari terakhir.

Kendati kasus Covid-19 mulai berkurang, Asep mengatakan, bukan berarti pandemi sudah berakhir. Ia mengingatkan, masyarakat harus terus menerapkan protokol kesehatan (prokes). Pihaknya juga terus meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19 untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity)."Kita juga terus diingatkan oleh Menko Marves, agar tidak lengah dan jumawa. Apalagi di negara tetangga, Singapura, terjadi lonjakan kasus Covid-29," kata dia.

Asep menambahkan, pihaknya juga akan terus melakukan penelusuran dan pengetesan kepada setiap kontak erat ketika ada kasus positif Covid-19. Namun, untuk kembali melakukan pengetesan swab secara massal, belum akan dilakukan."Kalau tes massal itu akan banyak menghabiskan bahan baku, sementara yang ditemukan sedikit," kata dia.

Ia mencontohkan, pihaknya melakukan tes swab massal kepada para guru honorer yang akan menajalani seleksi PPPK beberapa pekan lalu. Dari sekitar 1.000 orang yang dites, hanya ada dua orang yang dinyatakan positif. "Artinya kan tidak efektif atau tepat sasaran," kata dia.

Menurut Asep, pengetesan hanya akan difokuskan kepada masyarakat yang menjadi kontak erat atau memiliki gejala Covid-19. Apabila merasa menjadi kontak erat atau memiliki gejala, masyarakat dapat langsung ke puskesmas untuk melakukan pengetesan secara gratis.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement