Rabu 01 Sep 2021 12:32 WIB

Tiga Anak Tenggelam di Kubangan Galian Pasir, Satu Tewas

Anak korban meninggal langsung dimakamkan, sedangkan N dirawat di RSUD Tangerang.

Rep: Eva Rianti/ Red: Bilal Ramadhan
Korban tenggelam (ilustrasi).
Foto: Antara
Korban tenggelam (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Tiga orang anak perempuan dikabarkan tenggelam di sebuah kubangan galian pasir di Kampung Sawah Dalam, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Satu di antaranya meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP).

Kapolsek Pinang Iptu Tapril menuturkan, insiden tersebut terjadi pada Selasa (31/8) petang. Pihak kepolisian mendapat laporan ada anak yang tenggelam dan langsung melakukan olah TKP. Anak-anak itu adalah berinisial I, N, dan A yang merupakan teman sebaya berusia sekitar 10 tahun.

Berdasarkan hasil olah TKP, sebelum insiden terjadi, seorang saksi yang berada dari jarak sekitar 15 meter dari TKP menyadari keberadaan mereka. Saat saksi menanyakan  aktivitas anak-anak itu di dekat galian pasir, mereka menjawab tengah bermain.

“Sekitar 10 menit kemudian, begitu saksi menoleh ke belakang melihat ke kubangan itu, dilihatnya tiga anak itu sudah pada tenggelam, lambai-lambai tangan. Akhirnya saksi berteriak meminta pertolongan warga,” tutur Tapril saat dikonfirmasi, Rabu (1/9).

Sejumlah warga mengevakuasi anak-anak tersebut dan melakukan upaya pertolongan pertama. Namun, satu diantaranya tidak tertolong, yakni anak berinisial I. Sementara dua anak lainnya, yakni N dan A dalam kondisi kritis.

“Anak inisial I meninggal, A kritis, dan N juga kritis. Ketiganya dibawa ke Puskesmas Panunggangan. Yang meninggal malam itu langsung dimakamkan, untuk N dirawat ke RSUD Tangerang Kota, dan untuk A dirawat di rumah karena kondisinya tidak begitu parah,” ujar dia.

Tapril mengatakan, menurut keterangan warga, kubangan galian pasir tersebut memiliki kedalaman hingga 4 meter. Namun, kemungkinan anak-anak tidak mengetahuinya. Oleh sebab itu, dia mengimbau warga sekitar agar selalu mengawasi anak-anaknya.

Tapril menambahkan, pihaknya berkoordinasi dengan pihak kelurahan dan kecamatan untuk menindaklanjuti kejadian tersebut dengan menginstruksikan pemilik lahan galian pasir agar memberi tanda peringatan di sekitar lokasi.

“Saya menyarankan, baik untuk memasang plang larangan pake seng tulisan merah maupun pagar terhadap galian pasir. Tidak menutup kemungkinan kalau tidak diantisipasi, bisa ada korban lagi, jadi diantisipasi dari sekarang,” tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement