Kamis 26 Aug 2021 17:46 WIB

'Butuh Vaksin Booster Jika Kekebalan Komunal tak Tercapai'

IDI menilai antibodi masyarakat yang disuntik vaksin Covid-19 bakal menurun.

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Agus raharjo
Vaksinator menunjukkan vaksin moderna untuk dosis ketiga atau booster di RSUD Matraman, Jakarta Timur, Jumat (6/8/2021). Pemerintah menargetkan pemberian dosis ketiga kepada tenaga kesehatan rampung pada pekan kedua Agustus 2021.
Foto: ANTARA/ Fakhri Hermansyah
Vaksinator menunjukkan vaksin moderna untuk dosis ketiga atau booster di RSUD Matraman, Jakarta Timur, Jumat (6/8/2021). Pemerintah menargetkan pemberian dosis ketiga kepada tenaga kesehatan rampung pada pekan kedua Agustus 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum PB IDI Slamet Budiarto menilai vaksin dosis ketiga atau booster Covid-19 dibutuhkan jika herd immunity tak tercapai. Pemerintah menargetkan menyelesaikan program vaksinasi Covid-19 pada Januari 2022.

Slamet menjelaskan, vaksin yang disuntikkan kepada mayoritas penduduk di Tanah Air adalah Sinovac yang efikasinya hanya 65 persen. "Sementara masyarakat yang harus divaksin sekitar 80 persen (dari total penduduk), itu tercapai atau tidak (kekebalan komunitas/herd immunity). Kalau tidak tercapai, yang sudah disuntik tahun lalu mengalami penurunan antibodi, bahkan mungkin sudah habis," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (26/8).

Dia melanjutkan, PB IDI merekomendasikan vaksin booster jika herd immunity tidak tercapai. Tujuannya, untuk menambah kekebalan tubuh orang yang sudah divaksin dua dosis.

Slamet menambahkan, vaksin booster meningkatkan imunitas berkali-kali lipat. Sehingga, kalau dia tertular tidak mengalami gejala yang parah. Terkait jenis vaksin penguat, PB IDI tidak merekomendasikan vaksin jenis tertentu.

 

Menurutnya, jenis vaksin untuk booster terserah pemerintah. Sebab, PB IDI menilai vaksin booster boleh menggunakan jenis Sinovac atau merek yang lain. Terkait vaksin buatan dalam negeri Merah Putih digunakan untuk booster, Slamet mengingatkan vaksin teraebut belum mendapatkan izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Saya bisa berpendapat kalau sudah ada EUA dari BPOM. Jadi, ditunggu saja (vaksin Merah Putih mendapatkan EUA)," katanya.

Terkait kemungkinan pemerintah nantinya menetapkan vaksin booster berbayar dan vaksin bersubsidi bagi masyarakat tak mampu, Slamet tak mau berkomentar banyak. Menurutnya, masalah ini biar menjadi urusan pemerintah. "Urusan PB IDI adalah kalau sudah setahun, antibodi sudah hilang atau sangat turun. Sehingga, perlu diperkuat atau booster,"katanya.

Sebelumnya, PB IDI mengusulkan vaksin booster untuk masyarakat umum. Ini sebagai antisipasi jika penyelesaian program vaksinasi molor dari waktu yang ditentukan. "Kami usulkan juga ada skenario kedua apabila itu tidak tercapai herd immunity. Sehingga bulan Januari, Februari, Maret, April (2022) perlu dilakukan booster, karena antibodinya sudah turun," kata Slamet.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement