Sabtu 14 Aug 2021 23:40 WIB

Bagi Golkar Setiap Hari adalah Kampanye

Pandemi dipandang Golkar sebagai panggilan politik untuk bekerja.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Indira Rezkisari
Politikus Partai Golkar Emanuel Melkiades Laka Lena.
Foto: Istimewa
Politikus Partai Golkar Emanuel Melkiades Laka Lena.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Golkar yang merupakan Wakil Ketua Komisi IX DPR Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan, seluruh kader partai yang menempati posisi di eksekutif dan legislatif setiap harinya harus bekerja untuk rakyat. Dari kerja tersebut, ia menilai bahwa hal tersebut merupakan bagian dari kampanye terhadap masing-masing orang.

"Setiap hari adalah kampanye, jadi kami ini bukan calon yang akan besok maju, baik di DPR ataupun di pemerintahan. Tapi kami ini adalah orang yang sementara ditugaskan dan harus bekerja, dan bagi kami setiap hari adalah langkah kampanye kami," ujar Melki dalam sebuah diskusi daring, Sabtu (14/8).

Baca Juga

Menurutnya, kader partai yang memiliki posisi di eksekutif dan legislatif harus terus berbuat sesuatu untuk masyarakat. Khususnya di tengah pandemi Covid-19, baik lewat kebijakan ataupun bantuan.

"Baik itu memakai APBN, uang sendiri, atau jaringan kami untuk bantu masyarakat pada kondisi pandemi saat ini dan itu tanpa terkecuali. Saya lihat semua partai, semua politisi di negeri ini, di eksekutif, di legislatif melakukan hal yang sama," ujar Melki.

 

Pandemi Covid-19 saat ini, kata Melki, tak hanya dipandang sebagai panggilan politik saja, tetapi juga menjadi panggilan bagi mereka untuk bekerja. Para elite partai yang bekerja di pemerintahan pun tak dapat luput dari perhatian masyarakat.

"Misalnya Ibu Menaker (Menteri Ketenagakerjaan) Ibu Ida Fauziyah itu kan dari PKB, itu akan keliatan sekali kinerjanya itu. Pasti akan keliatan karena orang partai," ujar Melki.

Hal tersebut juga berlaku kepada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang merupakan Menteri Koordinator Perekonomian. Sorotan masyarakat akan lebih berfokus pada jajaran kabinet yang merupakan elite atau kader partai.

"Tapi setiap partai itu kan punya keputusan-keputusan, punya cara-cara, punya metode tertentu dalam menjalankan kehidupan partai politik dia. Mau ada pandemi atau tidak ada pandemi, pasti partai politik punya metode tersendiri untuk memenangkan pertarungan politik," ujar Melki.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement