Selasa 22 Jun 2021 18:23 WIB

Ketua DPRD Sentil Anies Fokus Penanganan Masalah di Jakarta

Peran pemerintah daerah sangat penting dalam memutus mata rantai penularan Covid-19.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Agus Yulianto
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyentil Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan agar lebih fokus dalam menyelesaikan berbagai masalah di Ibu Kota. Salah satunya adalah penanganan pandemi Covid-19.

Prasetyo menyampaikan sindirian itu lewat sebuah pantun saat akan menutup Rapat Paripurna peringatan HUT ke-494 DKI Jakarta di Gedung DPRD, Selasa (22/6). "Beli baja di Pantai Carita, buat rehab rumah tua. Boleh saja punya cita-cita, tapi selesaikan dulu masalah Jakarta," kata Prasetyo.

Pras, sapaan akrabnya, menjelaskan, makna pantunnya itu adalah untuk mengingatkan Anies Baswedan agar berkonsentrasi terhadap permasalahan yang ada di Jakarta, seperti penanganan pandemi Covid-19 yang saat ini telah ditemukan adanya varian baru dari virus tersebut. Sebab, menurut dia, peran pemerintah daerah sangat penting dalam memutus mata rantai penularan virus corona. 

"Kalau enggak pemerintah daerah ada di tengah-tengah masyarakat, masyarakat juga enggak mengerti bagaimana sih orang terpapar covid," ujar Pras.

Pras menuturkan, saat ini, sebagian besar mssyarakat di lingkungan mal dan perkantoran sudah cukup sadar untuk menggunakan masker sebagai bentuk pencegahan penularan virus corona. Tetapi, ungkap dia, warga yang berada di permukiman padat penduduk justru belum menyadari hal tersebut dan perlu diedukasi mengenai bahaya Covid-19. 

"Sekarang di mal, perkantoran orang sudah sadar 95 persen pakai masker. Tapi di pinggir-pinggir, daerah-daerah padat kan banyak, Tambora, Tanah Tinggi, Johar, pelabuhan-pelabuhan, itu kan orang juga harus diingatkan," tutur dia.

Selain itu, dalam pantun tersebut, Pras juga menyinggung mengenai cita-cita Anies. Ia mengatakan, arti cita-cita itu terkait perihal rencana pencalonan Anies dalam Pilpres 2024 mendatang. 

Menurut Pras, sah saja jika Anies ingin mencalonkan diri dalam Pilpres tersebut. Namun, dia menekankan, pentingnya Anies untuk terlebih dahulu menuntaskan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta. 

"Cita-citanya kan dia mau jadi capres 2024, ya sah-sah saja kan saya bilang. Tapi beresin dong masalah di Jakarta dulu. Itu yang saya sedikit menyinggung gubernur," jelasnya. 

Sebelumnya, nama Anies Baswedan beberapa kali sempat muncul dalam bursa calon presiden 2024. Terbaru, Wakil Bendahara Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Nashim Khan mengusulkan, duet Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat ditanya soal pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Dia yakin, pasangan tersebut berpeluang menang, khususnya pada pemilih Muslim.

"Kalau ditanya Pilpres 2024, cocoknya ya Cak Imin-Bang Anies. Saatnya bersatu untuk umat," ujar Nashim.

Jika pasangan Cak Imin-Anies terealisasi dan menang di Pilpres 2024, dia yakin keduanya mampu menjadikan Indonesia sebagai negara yang adil, makmur, dan sejahtera. Apalagi, dalam beberapa survei terakhir, kedua orang tersebut memiliki elektabilitas yang baik.

"Dalam beberapa survei selalu masuk lima besar nasional, akar rumputnya nyata, solid dan kelompok pemilihnya berbeda. Mereka jadi bisa saling melengkapi," ujar anggota Komisi VI itu.

Sementara itu, Parameter Politik Indonesia juga melakukan survei terhadap empat simulasi skenario pasangan calon presiden (capres) 2024 mendatang. Dalam simulasi tersebut, terdapat nama Anies Baswedan yang disandingkan dengan beberapa tokoh politik lainnya.

Menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Payitno dukungan terhadap Anies sebagai capres juga kuat. Terlihat dari simuasi Anies-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebesar 35,9 persen, dan Anies-Sandiaga Uno 32,1 persen. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement