Selasa 15 Jun 2021 15:33 WIB

196 Jenazah di TPU Khusus Covid-19 di Bandung Dipindahkan 

Sejak awal pandemi, keluarga pindahkan jenazah setelah hasil uji PCR negatif Covid.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Ratna Puspita
Suasana pemakaman khusus Covid-19 di TPU Cikadut, Jalan Cikadut, Mandalajati, Kota Bandung.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Suasana pemakaman khusus Covid-19 di TPU Cikadut, Jalan Cikadut, Mandalajati, Kota Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 196 jenazah di tempat pemakaman umum (TPU) khusus Covid-19 di Cikadut, Kota Bandung, Jawa Barat, dipindahkan oleh keluarga atau ahli waris sejak awal mula pandemi terjadi. Pemindahan jenazah dilakukan setelah hasil uji usap PCR yang keluar menyatakan jika jenazah negatif Covid-19. 

"196 yang dipindah dari mulai (pandemi) sampai akhir, dipindah keluar Kota Bandung, ada yang di Kota Bandung, negatif Covid-19," ujar Kepala UPT Pengelolaan Pemakaman Wilayah III yang menangani TPU Cikadut, Cikutra, dan Nagrog, Kota Bandung, Sumpena, saat dikonfirmasi, Selasa (15/6). 

Baca Juga

Sumpena mengatakan, total jenazah Covid-19 yang dimakamkan di TPU Cikadut mencapai 1.471 jenazah. Jumlah tersebut di luar jenazah yang telah dipindahkan oleh pihak keluarga atau ahli waris. 

Ia menuturkan, warga yang meninggal dunia tetapi hasil uji usap PCR belum keluar, maka dikategorikan sebagai suspek. Penanganan suspek Covid-19 saat dimakamkan menerapkan protokol kesehatan. 

"Pasien meninggal hasil PCR belum ada, dimunculkan sama rumah sakit suspek," katanya. 

Ia melanjutkan, lonjakan jenazah yang dimakamkan di TPU Cikadut sudah terjadi sejak pertengahan Mei dan semakin meningkat sejak dua minggu terakhir. "Minggu-minggu sekarang 24 jam lebih dari 20 (yang dimakamkan), malam tadi udah 11 jenazah, pagi sekarang lebih dari 10," kata dia. 

Sumpena mengatakan, petugas yang berada di TPU Nagrog dan Cikutra serta lainnya diperbantukan untuk memakamkan jenazah di TPU Cikadut. Sebab, jika hanya mengandalkan petugas di TPU Cikadut, akan kewalahan. 

Ia pun mengingatkan agar petugas di lapangan bekerja dengan memperhatikan kondisi kesehatan. Namun, di sisi lain, jangan sampai ada jenazah yang telantar karena belum dimakamkan. 

"Kami mengantisipasi khusus ke petugas dari sisi cara bekerja, kasarnya jangan sampai seperti romusa, yang penting pemakaman jangan tidak ada jenazah yang dimakamkan, atur strategi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement