Rabu 19 May 2021 18:58 WIB

YLBHI Kritisi Peretasan Aktivis Anti Korupsi

YLBHI sayangkan lembaga penegak hukum tak responsif tindak upaya peretasan.

Rep: Rizky Suryarandika  / Red: Bayu Hermawan
Asfinawati
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Asfinawati

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Asfinawati menanggapi dugaan peretasan terhadap aktivis anti korupsi saat menggelar konferensi pers. Ia menyimpulkan aksi ini cenderung berulang terjadi kepada suara-suara yang lantang menentang ketidakadilan.

Asfinawati menyebut suara yang sering mendapat perlawanan ialah isu pelemahan KPK. "Peristiwa yang selalu berulang dan terpola. Salah satunya setiap perlawanan terhadap pelemahan KPK," kata Asfinawati kepada Republika.co.id, Rabu (19/5).

Baca Juga

Asfinawati menyayangkan lembaga penegak hukum yang tak responsif dalam menindak upaya peretasan tersebut. Ia juga mendapati mereka yang melaporkan peretasan ke polisi tak kunjung memperoleh titik terang. 

"Tidak pernah ada pengungkapan dan penegakan hukum. Bahkan terhadap mereka yang sudah melapor ke polisi," ujar Asfinawati.

 

Alhasil, Asfinawati menuding peretasan aktivis anti korupsi menjadi langkah pembungkaman terhadap mereka yang kritis. Ia menyayangkan tindakan semacam itu justru menurunkan demokrasi Indonesia ke titik nadir.

"Ini pembungkaman dan benar ketakutan sekaligus penyingkiran suara kritis, tentu ini merusak demokrasi," tegas Asfinawati.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement