Rabu 10 Jun 2020 23:37 WIB

Orang Tua Siswa di Garut Kesulitan Daftar Sekolah Daring

Yang tak bisa daftar daring lalu mendatangi sekolah yang dipilih untuk didaftarkan.

Orangtua Wali murid menggunakan masker antre menunggu konsultasi pendaftaran PPDB.
Foto: Wihdan Hidayat/ Republika
Orangtua Wali murid menggunakan masker antre menunggu konsultasi pendaftaran PPDB.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Sejumlah orang tua siswa mengalami kesulitan untuk mendaftarkan anaknya ke sekolah tingkat SMA/SMK secara daring di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Sehingga mereka lalu mendatangi sekolah yang dipilih untuk mendaftarkan anaknya.

"Sudah beberapa kali daftar online tapi tidak bisa, susah, akhirnya saya harus datang ke sekolah," kata Imas (40) orang tua siswa yang kesulitan daftar secara daring di SMK Negeri 1 Garut, Rabu (10/6).

Baca Juga

Imas, warga Kecamatan Banyuresmi, Garut, terpaksa datang ke SMKN 1 Garut bersama anaknya untuk meminta bantuan agar bisa daftar secara daring. Dan dipastikan sudah terdaftar untuk mengikuti tahapan penerimaan siswa baru.

Ia mengaku, sebelum datang langsung ke sekolah sudah beberapa kali melakukan pendaftaran secara daring menggunakan telepon genggam android, namun tidak pernah berhasil.

Permasalahan serupa itu, kata Imas, ternyata dikeluhkan juga oleh orang tua siswa lainnya, hingga akhirnya banyak yang datang ke sekolah untuk mendaftarkan anaknya ke SMKN 1 Garut. "Mungkin kalau pakai komputer bisa, karena kalau pakai HP susah," katanya.

Banyaknya orang tua siswa yang datang ke sekolah untuk mendaftarkan anaknya dibenarkan oleh Kepala SMKN 1 Garut Dadang Johar Arifin. Banyak yang mengaku tidak bisa daftar secara daring dengan berbagai alasan, salah satunya kendala jaringan internet.

Dadang menyampaikan, pihak sekolah memfasilitasi keluhan orang tua siswa dengan cara membantu proses pendaftaran sekolah ke tingkat SMA maupun ke SMK negeri di Garut.

Ia menyampaikan, sekolah hanya membantu proses pendaftaran, selanjutnya bisa diterima atau tidak siswa tersebut masuk sekolah negeri ditentukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. "Kita bantu fasilitasi karena banyak yang tidak punya komputer, smartphone bahkan tidak terakses oleh internet juga banyak," kata Dadang.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement