Sabtu 09 May 2020 20:03 WIB

Sekolah di Jayawijaya Dambakan APD

Sekolah termasuk salah satu tempat paling rentan penyebaran Covid-19

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Kegiatan beberapa sekolah di Wamena, Papua, Senin (7/10). Sekolah termasuk salah satu tempat paling rentan penyebaran Covid-19. Ilustrasi.
Foto: Dok Pendam XVII Cenderawasih
Kegiatan beberapa sekolah di Wamena, Papua, Senin (7/10). Sekolah termasuk salah satu tempat paling rentan penyebaran Covid-19. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WAMENA - Kalangan pengelola sekolah di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua mendambakan bantuan alat pelindung diri (APD) untuk pencegahan Covid-19 di lingkungan sekolah. Kepala SMA Negeri 1 Wamena Yosep Wibisono  mengakui pemerintah masih fokus ke masyarakat terdampak Covid-19 namun pihaknya sangat mengharapkan pemerintah juga memperhatikan kebutuhan sekolah.

"Saya berharap pemerintah kalau bisa juga memberikan APD kepada kami di sekolah-sekolah dan itu bukan berarti baju. Bisa masker atau hand sanitizer karena sekolah termasuk salah satu tempat paling rentan penyebaran Covid-19," katanya melalui sambungan telepon di Wamena, Sabtu.

Baca Juga

Yosep mengakui pihak sekolah sudah berupaya mencegah masuknya corona ke lingkungan sekolah melalui penyediaan tempat cuci tangan. "Memang dari sekolah ada upaya juga. Kita sudah buat alat pencuci tangan di sekolah. Satu kelas satu khusus di SMA Negeri 1 Wamena," jelasnya.

Ia mengatakan sekolah adalah tempat berkumpulnya generasi penerus bangsa sehingga harus dilindungi agar tidak satu pun yang terjangkit Covid-19 sebab potensi penyebarannya sangat cepat. "Kalau satu orang kena berarti satu sekolah kena. Jadi mungkin pemerintah bisa bantu sekolah-sekolah," katanya.

Sebelumnya Dinas Pendidikan, Perpustakaan, dan Arsip Daerah Provinsi Papua telah mengeluarkan edaran terkait perpanjangan libur. Libur yang sebelumnya dijadwalkan berakhir tanggal 9 Mei kembali diperpanjang sampai 16 Mei.

"Kita sesuaikan dengan instruksi pemerintah. Kalau diperpanjang lagi berarti kita tinggal di rumah, kalau tidak berarti kita masuk," kata Yosep.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement